Selasa, 15 Januari 2008

Tugas UAS Kontemporer

JURNALISME KONVENSIONAL VS JURNALISME ONLINE


*Jurnalisme Konvensional

Jurnalisme konvensional merupakan suatu proses dari mengolah suatu data fakta dengan prinsip piramida terbalik serta dengan memenuhi segala kaidah-kaidah jurnalisme. Seperti yang telah kita ketahui bahwa kaidah-kaidah dalam jurnalisme mengandung unsur 5 W (what, when, who, where, why) dengan ditambah 1 H dengan menyampaikannya segera kepada khayalak merupakan inti dari proses dari kegiatan jurnalisme konvensional.
Paham dari jurnalisme konvensional adalah sebisa mungkin dan meminimalkan waktu untuk menyampaikan informasi dari media sehingga dapat dimengerti dan dipahami oleh khalayak luas. Dengan apa yang menjadi tugas dari seorang jurnalis yaitu menyampaikan suatu informasi yang perlu dan penting diketahui oleh masyarakat maka hal inilah yang menjadi inti dari kegiatan jurnalisme konvensional. Pokok dari berita adalah mendeskripsikan suatu peristiwa secara ringkas dengan isinya yang mencakup jawaban dari unsur-unsur 5W+1H. Dengan demikian pokok berita yang sebenarnya telah mencakup keseluruhan dari berita secara ringkas.
Surat kabar merupakan salah satu bagian dari jurnalisme konvensional yang paling sering kita jumpai saat ini. Menurut Agee, surat kabar memiliki fungsi utama dan fungsi sekunder. Fungsi utama media adalah: (1) to inform yaitu menginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas, negara dan dunia. (2) to comment yaitu mengomentari berita-berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke dalam fokus berita (3) to provide yaitu menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yangn membutuhkan barang dan melalui pemasangan iklan di media surat kabar. Adapun fungsi sekunder dari media yaitu: (1) untuk menyampaikan proyek-proyek yang bersifat kemasyarakatan yang diperlukan sekali untuk membantu kondisi-kondisi tertentu (2) melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, dan menjadi agen informasi dan memperjuangkan hak (3) memberikan hiburan kepada pembaca.
Dari tugas jurnalisme diatas tugas jurnalisme yang paling menonjol adalah memberikan informasi. Hal ini sesuai dengan tujuan utama dari keinginan pembaca surat kabar yakni keingintahuan tentang apa yang terjadi disekitarnya.

*Jurnalisme Online

Awal dari kemunculan jurnalisme online adalah ketika Mark Drugde menyebarkan cerita perselingkuhan antara presiden Amerika Serikat, Bill Clinton dan Monica Lewinsky yang menjadi serketaris pribadi dari Bill Clinton sendiri. Pada saat itu Mark Drugde menyebarkan berita perselingkuhan itu melalui internet sehingga semua orang dapat mengakses internet untuk membaca berita tersebut.
Jurnalisme online merupakan proses penyampaian informasi kepada khayalak dengan menggunakan internet sebagai medianya. Hal ini semakin membuat masyarakat lebih mudah untuk memenuhi segala keingintahuannya tentang apa yang terjadi di sekitarnya. Hanya saja berita yang disampaikan melalui media internet sangat rentan terhadap kesalahan, karena siapa saja bisa menyampaikan berita melalui media internet, walaupun orang tersebut bahkan tidak memiliki keterampilan sebagai seorang jurnalis.
Karakteristik yang sangat menonjol dalam jurnalisme online adalah:
a)Jurnalisme online bersifat up to date. Kisah-kisah, peristiwa-peristiwa, berita-berita bisa lanngsung dipublikasikan pada saat setelah kejadian berlangsung.
b)Dari sisi penerbit, dalam jurnalisme online mekanisme publikasi berita yang up to date lebih leluasa tanpa dikerangkengi oleh periodesasi atau jadwal penerbitan maupun siaran. Kapan saja dan dimana saja selagi terhubung ke jaringan internet maka seseorang bisa langsung mempublikasikan berita yang didapatkan kepada khayalak melalui media internet. Hal inilah yang memungkinkan penikmat para pengguna/ pembaca untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan suatu peristiwa yang terjadi lebih sering dan terbaru.
c)Jurnalisme online menyertakan unsur-unsur multimedia yang membuat jurnalisme jenis online mampu menyajikan yang lebih kaya ketimbang jurnalisme konvensional.

Perbedaan Teknis Antara Media Konvensional dan Media Online

A. Media Konvensional

1.Dilihat dari pembatasan panjang naskah
Biasanya panjang naskah dibatasi 5-7 halaman kuarto diketik 2 spasi.
2.Dilihat dari prosedur naskah
Naskah biasanya harus di ACC oleh redaksi sebelum dimuat ke halaman berita.
3.Dilihat dari editing
Jika naskah sudah naik cetak ( sudah di filmkan pada proses percetakan) maka tidak dapat di edit lagi.
4.Dilihat dari tugas desainer atau layouter
Tiap edisi desainer atau layouter harus tetap bekerja untuk menyelesaikan desain pada edisi tersebut.
5.Dilihat dari jadwal terbit
Berkala atau periode (harian, mingguan, bulanan).
6.Dilihat dari distribusi atau pemasaran
Walau sudah dicetak biasanya media konvensional belum langsung dapat dikonsumsi oleh pengguna/ pembaca sebelum melalui proses distribusi.

B.Media Online

1. Dilihat dari pembatasan panjang naskah
Tidak ada pembatasan panjang naskah, karena halaman web mampu menampung naskah yang sepanjang apapun. Namun demi alasan kecepatan akses, keindahan desain dan alasan-alasan teknis lainnya perlu dihindarkan penulisan naskah yang terlalu panjang.
2.Dilihat dari prosedur naskah
Sama dengan media konvensional. Namun ada beberapa sejumlah media yang memperbolehkan wartawan di lapangan yang telah dipercaya untuk meng-upload sendiri tulisan-tulisan mereka.
3.Dilihat dari editing
Walaupun sudah online berita-berita yang dimuat di media online dapat di edit dengan leluasa. Tapi biasanya, editing hanya mencakup masalah-masalah teknis, seperti merevisi salah ketik dan seterusnya.
4.Dilihat dari tugas desainer atau layouter
Desainer atau programmer cukup bekerja sekali saja yakni di awal pembuatan situs web. Selanjutnya, tugas mereka hanya pada masalah-masalah maintenance atau ketika perusahaan memutuskan utuk mengubah desain dan sebagainya. Setiap kali redaksi meng-upload naskah , naskah itu akan langsung “ masuk” ke desain secara otomatis.
5.Dilihat dari jadwal terbit
Kapan saja bisa, tidak ada jadwal khusus kecuali untuk jenis-jenis tulisan-tulisan/ rubric-rubrik tertentu.
6.Dilihat dari distribusi atau pemasaran
Begitu di upload setiap berita dapat langsung dapat dibaca oleh seluruh oranng didunia yang memiliki akses internet.

Kelebihan dan kekurangan dari Jurnalisme Online dan Jurnalisme konvensional
Kelebihan yang paling mudah untuk kita temukan dari kegiatan jurnalisme konvensional adalah informasi yang akurat, karena setiap berita yang disampaikan kepada khayalak masih memegang teguh kaidah-kaidah ataupun prinsip-prinsip kegiatan jurnalis, sehingga masyarakat mungkin lebih mempercayai berita-berita yang disampaikan dalam media konvensional.
Adapun kelebihan dari jurnalisme online yakni :
1)Jurnalisme online merupakan suatu kegiatan yang membantu semua kalangan untuk dapat mengakses berita yang disampaikan kepada khayalak melalui media internet.
2)Jurnalisme online dapat memberikan informasi kepada khayalak dengan jumlah yang banyak serta dengan waktu yang sesingkat-singkatnya. Dalam jurnalisme online kita dapat mengupload berita-berita terkini secara langsung tanpa membuang banyak waktu. Hal ini merupakan kelebihan nyata yang dimiliki kegiatan jurnalisme online karena media konvensional sangat membutuhkan waktu untuk menyebarkan informasi yang terjadi di sekitar masyarakat kepada khayalak.
3)Dalam jurnalisme online tulisan, gambar dan suara menjadi satu kesatuan. Telah terbukti bahwa suatu pesan akan lebih menarik jika disampaikan melalui tulisan, gambar dan suara.
4)Jurnalisme online merupakan kegiatan yang dapat bersifat interaktif, dengan memanfaatkan hyperlink yang terdapat pada web, karya-karya jurnalisme online dapat menyajikan informasi yang terhubung dengan sumber-sumber lain. Ini berarti pengguna jurnalisme online dapat menikmati informasi yangn disajikan secara efesien dan efektif dengan juga tetap mampu untuk mengetahui informasi yang lebih mendalam yang di juga disajikan di dalam web tersebut.
5)Jurnalisme online juga memungkinkan audience atau ” penikmat berita yang disajukan secara online” untuk bisa lebih leluasa dalam memilih berita yang ingin didapatkannya. Maksud pernyataan tersebut adalah seseorang dapat memilih sendiri sesuai dengan keinginannya untuk memilih bentuk dari media jurnalisme online apa saja dan informasi mengenai apa saja yang dibutuhkan. Jurnalisme online juga memungkinkan setiap berita yang disampaikan dapat berdiri sendiri sehingga audience tidak harus membaca secara berurutan untuk memahami suatu informasi yang disajikan.
Kelebihan yang dimiliki oleh jurnalisme konvensional dan jurnalisme online tidak serta merta membuat keduanya tidak memiliki kelemahan. Kekurangan yang dimiliki oleh jurnalisme online adalah jurnalisme online merupakan ”mainan” masyarakat supra rasional sehingga tidak setiap orang dapat menggunakannya. Hanya orang-orang yang memiliki keterampilan dalam menggunakan internetlah yang dapat mengkonsumsinya.
Kelemahan yang kedua adalah jurnalisme online kurang memiliki kekredibilitasan. Hal ini merupakan hal yang sangat wajar karena setiap orang dapat menjadi ”jurnalis” di media online tanpa harus memiliki keterampilan sebagai seorang jurnalis sehingga aturan-aturan baku sebagai seorang jurnalis seringkali menjadi terabaikan.
Kelemahan yang ketiga Indonesia masih terbatas dalam memfasilitasi tempat-tempat yang menyediakan hot spot sehingga tempat untuk mengakses internet sangat terbatas. Hal ini mungkin menjadi kelemahan yang dapat dijadikan kelebihan dari media konvensional dimana media konvensional lebih mudah untuk didapatkan ditempat-tempat umum.
Kelemahan dari jurnalisme konvensional adalah masih terbatasnya alur komunikasi antara masyarakat pembaca dengan pihak yang memiliki informasi,selain itu informasi pun di informasikan dengan jumlah yang sangat terbatas, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan halaman dan pertimbangan seleksi akan sebuah kekuatan informasi yang akan dimuat. Selanjutnya dari segi biaya produksi yang sangat besar pada sebuah media konvensional membuat banyaknya iklan yang disisipkan dalam berita di media konvensional.